Segala bentuk pembahasan adalah mengunakan penafsiran dan istilah dalam pengajian ilmu Hakekat dan Makrifat dan hal ini berbeda jauh dari pemahaman pengajian ilmu Syariat, sekali lagi pembahasan hanya di tujukan bagi mereka yang mempunyai dasar pemahaman Hakekat dan Makrifat saja sedangkan untuk pengajian Syariat sebaiknya tidak membaca-nya
MAKRIFAT DALAM HAKEKAT KEJADIAN MANUSIA
Manusia datang dari alam Gaibul Gaib kemudian dipindah-kan dari alam yang satu ke-alam lainnya sampailah manusia wujud zahir di alam dunia ini.
Sesungguhnya diri batin manusia ini adalah dari Rahasia Allah yang di-tajallikan oleh diri Empunya Diri (ZattulHaq) akan rahasiaNya itu untuk ditanggung oleh manusia.
Bila saja rahasia itu ditanggung oleh manusia, maka adalah menjadi tugas manusia pula untuk me-Makrifat-kan dirinya dengan Allah s.w.t dan sesungguhnya tidak sempurna hakikat hidup seorang manusia itu jika dia tidak me-makrifat-kan dengan Allah s.w.t
Didalam al-Quran Allah berfirman :
Surah Al-Zariat ayat 56
Wama halaqnal jinna wal…
Lihat pos aslinya 1.047 kata lagi
ISLAM ITU RAHMATAN LIL'AALAMIIN 
Sungguh benar apa yang di perkatakan MANUSIA ITU DATANGNYA DARI ALAM GHAIB……….. // Mohon di perjelaskan artinya MANUSIA? serta apa itu ALAM GHAIB………? Apa yang Ada? Salam persaudaraan. Amiien.
Barang siapa yang mengenal dirinya, maka akan tertawalah semua pertanyaanpertanyaan yang ada.
BERISTIQOMAH MENYADARI DIRINYA TIADA PADA ASAL USULNYA MENGIKUT PAHAMAN PENJELASAN PENERANGAN DARI NABI MUHAMMAD LEBIH JELAS LAGI SELAMAT SERTA BERMANFAAT HIDUP AZALI DAN ABADI.. BAGINDA TELAH MENJELAS KAN DARI DALIL UTAMA KALIMAT TAUHID YANG TERTINGGI “LA ILAHA ILA ANA ” USAHA ABADI UNTUK KEMBALI KE ASAL USULNYA HANYA “AL INSANUU SIRRIHI WA ANA SIRRUHU” SAHAJA YANG DAPAT MENGETAHUI HIDUP AZALI DAN ABADI. MUUTU QOBLAL ANTAL MUUTU.
KALAU DI BICARA KAN HAL MAKRIFAT DALAM HAKIKAT KEJADIAN MANUSIA…. .NAMA HANYA SIMBOLIK BELAKA…. BAGI WUJUD MUTLAK DI DALAM ILMU KESEMPURNAAN MANUSIA ADALAH RAHASIAKU DAN AKU ADALAH RAHASIA NYA.
Diri bathin manusia adalah rahasia Allah itu salah lagi keliru. Bertentangan dengan pahaman Nabi Muhammad Salallahu A’laihi Wasallam.